Purnawan Kristanto
Hutang seperti ini bisa jadi sangat berbahaya.
Oleh karena itu sedapat mungkin jangan mudah terperangkap pola gaya hidup atau
lifestyle yang berlebihan yang akan memaksa kita untuk berhutang. Keinginan
untuk hidup enak sesaat sering membuat orang mengabaikan dampak jangka
panjangnya.
Hutang adalah ibarat pedang bermata dua. Agar
tidak tersayat mata tajam pedang itu, perlu diingat aturan sederhana ini:
Berhutanglah untuk berinvestasi yang akan membuat kekayaan bersih kita tumbuh
berkembang. Sebaliknya, hindarilah hutang untuk memenuhi keinginan
konsumtif dan justru membuat aset menyusut.
Supaya Anda tidak terjebak ke
dalam keputusan berhutang yang keliru, ada tiga pertanyaan kunci yang perlu
diajukan sebelum memutuskan berhutang. Berikut ini uraiannya.
1. Untuk apa hutang tersebut
digunakan?
Pertanyaan ini untuk memeriksa
kesesuaian antara keputusan berhutang dengan tujuan masa depan Anda. Sebelum
memutuskan berhutang Anda harus mengkaji kebutuhan dan kegunaan dari barang
atau aset yang akan dibeli dengan hutang.
Contohnya, ada orang yang membeli
mobil baru dengan kredit selama 3 tahun. Ia tidak mempertimbangkan kegunaan
mobil dan dampak keputusan ini terhadap kondisi keuangan di masa depan. Untuk
dapat mengatur besarnya cicilan hutang tiap bulannya serta pertimbangan
kegunaan dari aset yang akan dibeli, perlu dibedakan jenis hutang jangka pendek
dan jangka panjang. Dari sudut pandang perencanaan pengeluaran (spending plan),
hutang jangka (sangat) pendek adalah hutang yang harus dilunasi dalam tempo
kurang dari 3 bulan.
Ada dua sebab utama orang
berhutang jangka pendek: (1) Kemudahan, kita dapat menggunakan hutang ini untuk
membayar pembelian makanan, pakaian dan kebutuhan harian lainnya namun hutang
ini harus dilunasi pada akhir bulan; (2) Kebutuhan darurat, kita dapat
menggunakannya untuk kebutuhan tak terduga seperti kerusakan mobil, pengobatan
dokter dan lain-lain.
Hutang jangka panjang bisa mencapai 15 tahun
untuk melunasinya. Hutang ini digunakan untuk kebutuhan yang lebih besar atau
prioritas jangka panjang seperti membeli mobil (KPM) atau rumah (KPR).
Untuk kebutuhan hutang jangka panjang Anda
dapat memakai hutang perbankan. Akan tetapi harus diingat, pembayaran cicilan
bulanan tetap tidak boleh melampaui rasio hutang dan rasio pembayaran hutang
yang disarankan. Bila Anda tetap pada jalur perencanaan yang sudah ditetapkan
dan melakukan peninjauan ulang secara berkala, peluang Anda untuk dapat
mencapai semua tujuan masa depan yang diinginkan keluarga akan sangat besar.
2. Berapa besar hutang yang ingin dan mampu
Anda ambil?
Pertanyaan ini bertujuan untuk memeriksa
kondisi keuangan melalui besaran rasio pembayaran hutang. Rasio ini
menghitung porsi dari pendapatan bulanan yang akan digunakan sebagai pembayaran
cicilan hutang setiap bulan. Angka
yang dianjurkan sebagai batas atas dari rasio ini adalah 30 persen.
Artinya adalah bila pendapatan bersih Anda
sebesar 5 juta rupiah per bulan maka batas pembayaran cicilan hutang per bulan
yang diperkenankan adalah tidak lebih dari 1,5 juta rupiah.
3. Bagaimana hutang itu bisa dilunasi dalam
keadaan darurat?
Perhitungkan juga alternatif pembayaran hutang
bila terjadi keadaan darurat. Ada
cara untuk mengantisipasi keadaan darurat. Misalnya saja, persiapan menghadapi
risiko meninggal dunia dari kepala keluarga yang menopang kelangsungan keluarga
dapat dilakukan melalui produk asuransi term insurance dengan jangka waktu dan
besar uang pertanggungan sama dengan jangka waktu dan besar hutang Anda.
Petaka ini memaksa Anda untuk
menangguhkan pembayaran cicilan bulanan hutang Anda. Untuk bersiap menghadapi
musibah jenis ini, ada beberapa langkah strategi untuk tetap dapat memenuhi
kewajiban membayar cicilan bulanan hutang jangka panjang Anda. Berikut ini
beberapa alternatif penyelesaiannya:
Hubungi kreditur dan jelaskan
keadaan Anda sekarang. Anda dapat memohon keringanan, misalnya dengan
perpanjangan waktu pembayaran atau membayar bunganya terlebih dahulu. Kemauan
kreditur untuk bernegosiasi akan sangat tergantung pada situasi yang terjadi
dan catatan sejarah pembayaran kredit Anda.
Kalau masih memiliki dana cukup
dalam simpanan, Anda dapat menggunakannya sebagian untuk membayar cicilan
pinjaman bulanan.
Harus diingat bahwa dana simpanan
Anda adalah terutama untuk pencapaian prioritas tujuan jangka panjang serta
untuk menutupi kebutuhan sehari-hari (bukan untuk membayar hutang) selama 3
sampai 6 bulan dalam keadaan dana darurat. Jadi jangan sampai menghabiskan dana
simpanan tersebut.
Bila Anda memiliki polis asuransi
(misalnya polis life insurance) yang memiliki nilai tunai, maka Anda dapat
meminjam terlebih dahulu dari asuransi tersebut. Sebagian life insurance
memperbolehkan Anda meminjam sampai dengan 80 persen cash dari polis asuransi
Anda.
Diringkas dari www.sinarharapan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar